Perbedaan Antara Cinta dan Benci Lalu Apakah Ada Cinta Sejati Itu?

Kita semua tentu sudah pernah merasakan bagaimana rasanya mencinta dan dicinta. Saat kita memulai suatu hubungan pasti awalnya ada rasa cinta, ada saatnya hubungan itu juga suatu saat akan muncul dan mengalami dimana ada perasaan jenuh. Kadang kita juga berfikir tentang bagaimana perasaan cinta itu tumbuh, dan kenapa rasa yang begitu indah saat itu tiba-tiba bisa berubah menjadi rasa muak atau bahkan kebencian, sampai Anda merasa tidak tahan berada didekat pasangan Anda, dan pasti Anda bertanya-tanya kenapa bisa menjadi seperti itu.

Ada banyak hal yang menyebabkan terjadi hal seperti itu, rasa mencintai menjadi membenci, kadang namanya pasangan ada kalanya beda pendapat yang akhirnya memicu pada pertengkaran, pertengkaran yang sering terjadi dan lama-lama komunikasi berkurang, seiring dengan waktu satu dengan yang lain tidak ada saling mengalah dan tidak pernah terucap kata maaf, akhirnya bisa menjadi bencana besar dan disitulah cinta gagal dipertahankan dan harus berakhir dengan perpisahan.

Untuk mencari solusi dari masalah yang sering dihadapi oleh pasangan, seharusnya selalu berkomunikasi dengan baik. Masalah kecil atau besar yang tidak segera untuk diselesaikan pada akhirnya akan menjadi sumber pertengkaran antara Anda dan pasangan.

Akibatnya dari perasaan cinta menjadi benci dikarenakan ada rasa cemburu yang sangat berlebihan, cemburu buta, merasa diselingkuhi membuat seseorang gelap mata. Terkadang cinta buta yang berlebihanpun akan bisa membuat seseorang akan berbuat diluar batas. Cinta, cemburu, marah dan juga benci, apapun itu merupakan perilaku yang dihasilkan otak sosial manusia.

Manusia dari zaman ke zaman tidak akan pernah bosan jika membicarakan tentang cinta. Apa itu cinta dan bagaimana pandangan islam tentang cinta? Manusia di belahan bumi manapun akan terusik dengan datangnya cinta. Cinta sejati dan dibuai oleh mimpi cinta suci. Lalu apakah benar ada yang namanya cinta sejati atau cinta suci itu yang selalu menghiasi hati seseorang.

Seorang peneliti dari Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan, bahwa menurutnya sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena bosan tetapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu sudah habis. Menurutnya bahwa rasa cinta seseorang yang dimiliki itu tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Maka jika sudah berumur 4 tahun rasa cinta itu akan dengan sendirinya sirna, dan yang terjadi hanyalah dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Wah gimana atuh nasib cinta yang selama ini dipertahankan dan selalu di elu-elukan? Dan mungkin cinta adalah dambaan sertiap manusia. Apakah rasa cinta kepada pasangan Anda sudah terkubur jauh-jauh hari? Jangan-jangan seperti itu yaaa. Jadi apabila Anda mencintai seseorang bayangkan orang yang Anda cintai dalam keadaan ompong dan peyot, berpakaian compang camping dan duduk sendirian digubug reot. Akankah perasaan cinta itu masih bergemuruh dan apakah masih sedahsyat yang Anda rasakan saat ini? Jawabannya ada pada diri Anda sendiri. Jadi cinta sejati dan cinta murni itu adalah menerima dan mensyukuri apa adanya. Jangan mencintai secara berlebihan dan jangan pula membenci secara berlebihan karena itu hanya akan membuat sengsara diri sendiri.

Bersikaplah wajar saat Anda mencintai, senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani Anda. Dengan demikian tabir asmara yang seringkali bergelora tidak menjadikan pandangan Anda kabur dan Anda tidak akan gampang hanyut oleh buaian dan bualan dusta dan juga janji-janji palsu. Cinta sesungguhnya adalah cinta yang tumbuh karena iman, karena amal sholeh dan juga karena akhlaknya. Itulah cinta yang tak akan pernah sirna, tidak akan lekang oleh waktu, tidak akan luntur karena hujan dan cinta itu tidak akan putus sampai ajal menjemput.