Ulah mafia minyak goreng yang telah membuat banyak rakyat menderita harus segera mendapat tindakan tegas. Siapapun yang terkait dengan mafia minyak goreng ini harus ditangkap tanpa pandang bulu. Permintaan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada jajaran aparat penegak hukum.
Jika menemukan dugaan mafia kebutuhan yang sempat langka di masyarakat ini, Airlangga menegaskan, pihak kepolisian atau bea cukai bisa langsung menangkap.
“Penyelundupan (minyak goreng) tangkap saja. Silakan saja kalau ada (mafia) tangkap. Ada bea cukai, ada polisi, segera tangkap,” tegas Airlangga, dalam keterangannya, Jumat (18/3).
Airlangga juga meminta kepolisian menindak secara hukum siapapun yang melanggar hukum terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di Indonesia.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini bahkan menegaskan, pemerintah tidak akan mentolelir setiap perbuatan hukum. Terlebih, ketika hal tersebut menyangkut kebutuhan masyarakat.
“Prinsipnya, yang melawan hukum akan diselesaikan (secara) hukum, ada satgasnya di bawah Polri,” tegasnya lagi.
Airlangga mengaku pemerintah sudah berupaya menjaga stabilitas kebutuhan minyak goreng di masyarakat. Salah satunya tetap memberi subsidi untuk minyak goreng curah di harga Rp 14 ribu. Sehingga, seharusnya minyak goreng sudah lebih mudah ditemui masyarakat.
Terlebih, pemerintah juga sudah menerjunkan Satgas Pangan untuk mengawal distribusi minyak goreng ke masyarakat. Bahkan, kata Airlangga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga siap mengamankan distribusi minyak goreng ke pasar.
“Pak Kapolri juga sudah menyarankan bahwa distribusi ke pasar akan diamankan Satgas Pangan,” ujar Airlangga.
Rapat terbatas di Istana Negara pada Selasa kemarin (15/3), memutuskan pemerintah akan menjamin komoditas minyak goreng melalui sejumlah kebijakan. Pemerintah menetapkan harga minyak goreng curah di masyarakat sebesar Rp 14 ribu per liter.
Airlangga menuturkan, untuk mendapatkan minyak goreng di harga tersebut, pemerintah menggelontorkan subsidi.
“Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan memberikan subsidi, agar masyarakat mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu/liter,” tutur Airlangga.
Sementara untuk minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian. Kebijakan ini diputuskan sebagai upaya pemerintah menjamin ketersediaan komoditas minyak goreng bagi masyarakat.
Pemerintah mengakui ada ketidakpastian situasi dunia yang menyebabkan kenaikan harga pasokan energi dan pangan. Hal ini mengakibatkan adanya kelangkaan ketersediaan minyak goreng, termasuk ketersediaan Crude Palm Oil (CPO) untuk minyak goreng.(dbs)
Hukum Poligami Diam-Diam dan Berbohong pada Istri, Buya Yahya Menjawab
10 Des 2021 | 486 Agus FZ
Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang hukum poligami diam-diam dan berbohong pada istri. Berawal dari pertanyaan seorang jamaah kepada Buya ...
Asrama Haji Jakarta Jadi Tempat Karantina Jamaah Umrah, Ini Daftar Harganya
12 Feb 2022 | 332 Agus FZ
Asrama Haji Embarkasi Jakarta resmi menjadi salah satu alternatif tempat karantina kepulangan bagi jamaah umrah . Sebanyak 160 kamar disiapkan sebagai tempat karantina jamaah umrah sepulang ...
Disebut Makanan Suci, Jagung Hingga Kurma Punya Makna Penting
19 Mei 2020 | 661 Kak Min
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tentu tak lepas dari makanan. Terdapat beberapa makanan yang dianggap sebagai benda suci atau sebagai simbol dari sebuah kebudayaan atau agama tersebut. ...
Cara Mendapatkan Beasiswa Luar Negeri dan Persiapan IELTS Di Schoters
16 Des 2021 | 458 Agus FZ
Yang namanya bea siswa pasti setiap orang menginginkannya, karena selain meringankan beban pembiayaan untuk biaya sekolah, juga bisa menunjukan bahwa kita mempunyai kelebihan di banding ...
Tips Mudah Agar Mampu Menerapkan Pola Hidup Sehat
23 Mei 2020 | 1481 Kak Min
Menjalankan pola hidup sehat tentu baik untuk kesehatan tubuh kita. Namun, minat untuk melakukan pola hidup sehat ini sangat rendah. Entah karena kesibukan bekerja atau juga karena senang ...
Begini Cara Kelola Stress dan Beradaptasi Di Kala Pandemi Seperti Ini
13 Mei 2020 | 613 Kak Min
Kondisi pandemi saat ini rentan membuat kita mengalami stress. Hal ini terjadi karena ketakutan kita terhadap COVID-19 dan rasa kekosongan yang terjadi akibat perlunya kita untuk dirumah ...