Aghil - Tak sedikit orang yang mengalami hipersomnia, yakni salah satu gangguan tidur. Hal ini tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu juga berdampak bagi kesehatan.
Penderitanya sering merasa lelah, stres, serta mengantuk berlebihan. Menurut Lee Chambers, Psikolog dan Konsultan Kesejahteraan, hipersomnia adalah kondisi di mana seseorang merasa ingin tidur sepanjang hari.
Penyakit hipersomnia ini terbagi menjadi dua kategori, yakni primer dan sekunder. Pada golongan primer, orang akan sulit untuk mengontrol tidur dan bangun. Sementara golongan sekunder, gangguan yang terjadi hanya kurangnya tidur.
"Ini juga mungkin akibat fungsi tiroid yang rendah atau cedera otak traumatis, dan obat-obatan tertentu dapat memicu hipersomnia pada individu," kata Lee.
Melansir The Sun, berikut beberapa tanda hipersomnia yang perlu Anda waspadai.
Orang yang mengalami hipersomnia akan sering merasa kelelahan. Ia akan merasa kekurangan energi dan selalu ingin tidur.
Hope Bastine sebagai ahli perusahaan teknologi Simba, mengungkapkan bahwa hipersomnia juga dapat terjadi pada orang yang jarang terkena paparan sinar matahari. Ia juga menambahkan, menghirup udara segar merupakan cara paling baik untuk meningkatkan energi.
Saat penderita hipersomnia bangun tidur, perasaan mereka akan tak enak dan cenderung kesal sepanjang hari. Untuk mengatasinya, rutinitas tidur dapat meminimalkan gejala hipersomnia. Saat mudah tersinggung, menulislah di buku harian dan tetapkan aturan apa yang boleh dan tak boleh dilakukan sebelum tidur.
Hipersomnia juga dapat memicu hilangnya nafsu makan. Oleh karena itu, penderita hipersomnia harus memiliki pola makan yang sehat dan seimbang. Selain itu juga perlu mengurangi alkohol serta konsumsi obat-obatan.
Saat seseorang kekurangan tidur, biasanya akan merasakan cemas tanpa alasan. Ahli saraf mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena kurang tidur dapat memperkuat tingkat kecemasan antisipatif.
Ketika ini terjadi, amigdala otak dan korteks insular akan hidup, bagian otak akan terhubung dengan emosional. Hasilnya adalah pola meniru aktivitas otak yang juga terlihat pada orang menderita gangguan kecemasan.
Saat kekurangan tidur, otak akan kehilangan memori secara signifikan. Bahkan hingga memperburuk kondisi otak. Kurang tidur juga mampu menstimulasi bagian otak secara berlebihan, hal ini biasa disebut plastisitas saraf otak.
Pengobatan hipersomnia biasanya tergantung kondisi penderita. Dokter akam memberi resep obat stimulan yang dapat membantu merasa lebih terjaga.
"Mengubah gaya hidup adalah bagian penting dari hasil jangka panjang, termasuk rutinitas tidur yang konsisten dan jam malam untuk makan besar, olahraga, juga stimulan di malam hari," kata Lee.
Akhirnya, lingkungan tidur yang tenang, gelap, sejuk, dan bebas dari stimulasi adalah tempat yang tepat untuk memulai, serta bereksperimen menemukan keseimbangan optimal diri.
Gelar Shalat Idul Fitri Di Tengah Pandemi, Ini Syaratnya
18 Mei 2020 | 194 Kak Min
Dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, tentu suasana Hari Raya Idul Fitri akan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk memutus rantai penyebaran virus ini, pihak pemerintah ...
7 Agu 2020 | 187 Kak Min
Baru 4 bulan yang lalu Presiden Lebanon Michel Auon melontarkan omongan yang sangat tidak mengenakan untuk negara Turki, bahkan sudah termasuk kedalam penghinaan terhadap Negara Turki. ...
Aplikasi VN Apk Paling Keren Rugi Kalau Tidak Download
29 Jun 2020 | 510 Agus FZ
Saat sekarang ini banyak orang yang ingin menjadi seorang streamer, vloggger atau menjadi seorang youtuber, Keinginan tersebut banyak orang beranggapan bahwa selain nantinya akan menjadi ...
10 Khasiat Madu Untuk Kesehatan Di Tengah Wabah Covid 19
20 Mei 2020 | 193 Agus FZ
Beragam khasiat madu dipercaya secara turun temurun memang sangat baik untuk kesehatan. Madu dengan rasa yang manis ini selain enak juga memiliki efek samping yang baik untuk tubuh anda. ...
Ini Dia Cara Masak Carbonara Ala Chef Gordon Ramsay, 10 Menit Jadi
17 Okt 2020 | 75 Kak Min
Aghil - Memasak mi instan menjadi solusi cepat ketika kita merasa lapar. Hal ini karena memasak mi instan tidak butuh waktu lama untuk dimasak. Jika bosan dengan mi instan, tak ada ...
Benarkah Mimpi Buruk Disebabkan Karena Stres?
4 Jun 2020 | 184 Agus FZ
Pada saat tertidur, terkadang kita bermimpi. Namun, tahukah Anda bagaimana mimpi itu bisa terjadi? Mimpi terjadi disebabkan kinerja otak yang tetap aktif meskipun kita tertidur. Sayangnya ...