Mereka sudah bertemu. Para penipu rakyat itu sudah saling berangkulan erat. Untuk mematangkan kerja sama yang lebih spektakuler lagi. Yaitu, memperpanjang penipuan terhadap rakyat. Atau, sinonimnya, memperpanjang pengabdian kepada oligarki bisnis.
Yang diperpanjang adalah kesempatan bagi oligarki untuk menguras kekayaan Indonesia selama sekian tahun lagi. Tanpa syarat. Tanpa pengawasan. Tanpa rintangan. Pokoknya, oligarki bisnis mendapatkan perpanjangan “kontrak pengurasan” Indonesia. Dan dijamin aman.
Kemudian, yang juga diperpanjang adalah kekuasaan para politikus antek oligarki. Mereka bisa berkuasa “extra time”. Ada tambahan waktu. Yang berarti tambahan uang haram dari oligarki yang mereka beri perpanjangan kontrak pengurasan. Sebagian politikus akan punya kesempatan tambahan untuk menumpuk kekayaan pribadi.
Lalu, memperpanjang peluang para pemegang kekuasaan nyata di lapangan. Yaitu, mereka yang langsung berurusan dengan aktivitas harian operasi pengurasan kekayaan rakyat itu. Mereka pun mendapatkan bagian masing-masing sesuai proporsi peranan mereka.
Itulah hasil pertemuan Koalisi Para Penipu. Koalisi besar yang memiliki kekuasaan untuk berbuat khianat dan jahat atas nama konstitusi. Mereka selalu, dengan licik dan cerdik, menggunakan celah-celah konstitusi untuk menipu rakyat. Tanpa ragu dan malu, mereka menyebut manuver bejat itu sebagai langkah yang konstitusional.
Begitulah Koalisi Para Penipu. Mereka sangat pintar dan terlatih mencari momen yang tepat untuk menipu. Wabah Covid menyediakan peluang yang terbaik untuk mereka. Peluang penipuan konstitusional yang berkedok situasi darurat.
Apa yang bisa dilakukan rakyat untuk mencegah penipuan ini? Nyaris tidak ada. Kecuali melalui komentar atau protes di media sosial (medsos). Tapi, reaksi melawan di medsos tidak akan berdampak. Skenario penipuan akan jalan terus.
Sebagai penutup, kita hanya bisa mengulangi lagi bahwa yang berkuasa di Indonesia ini adalah oligarki bisnis. Merekalah yang merancang penipuan konstitusional itu. Dengan menggunakan tangan-tangan rakus, khianat, dan ceroboh yang sedang memegang kuasa legislatif dan eksekutif.
Antek-antek oligarki itu tidak peduli kalau kecerobohan dan kerakusan mereka akan menghancurkan masa depan bangsa dan negara. Bagi mereka, kepuasan sesaat ketika mereka berkuasa sudah cukup.
Itulah Koalisi Para Penipu. Mereka yakin penipuan lebih lanjut akan berhasil. Wallahu a’lam.[]
26 Agustus 2021
(hajinews)
23 Maret 2022 | 700 Agus FZ
Apakah rindu ku ini terlarang ? ..... Saat kepergiannya dari pandanganku membuat aku merasa kecewa karenanya, hari terus berganti dan berganti namun tetap saja bayangannya membuatku ...
Nasi Uduk Komplit ala Chef Arnold
24 Jul 2024 | 232 Agus FZ
Nasi Uduk Komplit merupakan salah satu sajian tradisional Indonesia yang tak pernah kehilangan pesonanya. Dengan tambahan rempah-rempah khas dan bumbu-bumbu yang meresap, Nasi Uduk Komplit ...
Kenapa Ada Masalah Saat Memutar YouTube di WiFi? Ini Solusinya
9 Maret 2025 | 14 Agus FZ
YouTube adalah salah satu platform streaming video yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, seringkali pengguna mengalami masalah saat memutar YouTube, terutama ketika ...
Persiapan Pelaksaan UTBK SNBT Agar Berhasil Masuk PTN Impian
23 Feb 2025 | 171 Agus FZ
Sebentar lagi pelaksanaan UTBK SNBT 2025 akan dilaksanakan, lolos UTBK SNBT tentu saja menjadi impian calon mahasiswa. Bagaimana caranya? Dalam artikel berikut ini akan membagikan tips ...
Berantas Pinjol Ilegal, Rachmat Gobel Dorong Pemerintah Perkuat PNM dan Koperasi
8 Nov 2021 | 1086 Agus FZ
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel menilai kehadiran fintech peer to peer lending atau pinjaman online (pinjol) mempermudah masyarakat untuk mendapatkan permodalan. Meskipun ...
Jejak Genital Kristia Budiyarto, Komisaris PT PELNI
12 Apr 2021 | 961 Agus FZ
Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto atau Kang Dede (yang dulunya dikenal sebagai buzzer Jokowi) menjadi sorotan publik setelah tindakannya membatalkan rencana kegiatan ...