RajaKomen

Dampak Positif dan Negatif Anak yang Kurang Perhatian Orang Tua

7 Mei 2020  |  1027x | Ditulis oleh : Agus FZ
Dampak Positif dan Negatif Anak yang Kurang Perhatian Orang Tua

Anak adalah titipan dari sang pencipta untuk kita rawat kita jaga dan kita didik sebaik baiknya, jika orang tua mengalami masalah jangan sampai kita melampiaskannya terhadap anak. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang kurang memberikan kasih sayang dan perhatian tentu sangat mempengaruhi kondisi psikologinya, mereka terpaksa akan mengalami broken home sejak berusia muda. Meski lingkungan yang kurang baik itu tidak mudah untuk mereka jalani, sebenarnya tetap saja ada pelajaran penting bagi anak-anak disana. Kunci dari permasalahan anak-anak adalah memberikan kepada mereka pendidikan dan pengajaran yang baik.

Seorang anak yang mengalami kurang perhatian atau broken home  atau anak yang berasal dari lingkungan keluarga kurang harmonis, mereka akan lebih mudah memahami kerentanan dan kelemahan seseorang. Mereka sudah terbiasa melihat hal-hal yang tidak ingin mereka lihat. Contohnya mereka sudah biasa melihat pertengkaran, jeritan, piring pecah sampai pintu dibanting. Anak seperti itu akan mudah merasakan sakit hati sejak kecil. Anak seperti itu biasanya juga akan tumbuh kuat, tapi juga sangat sensitif dalam memahami perasaan orang lain.

Pengalaman anak yang kurang mendapatkan perhatian dan keluarganya yang berantakan, biasanya mereka akan jarang sekali ingin pulang kerumah. Bukan tidak menutup kemungkinan mereka akan mencari tempat lain yang menurut mereka lebih nyaman untuk ditinggali. Banyak juga yang memilih kabur dari rumah dan memilih hidup di jalanan dan melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya mereka lakukan. Maka dari itulah pentingnya dalam menjaga keharmonisan dan juga kehangatan dalam keluarga apalagi dirumah. Rumah adalah tempat untuk memberikan seluruh perhatian kepada anak-anak, memberikan kenyamanan, keamanan yang anak-anak harus rasakan.

Orang tua berkewajiban memberikan seluruh perhatian dan kasih sayang untuk anak-anaknya. Karena setiap orang tentunya memiliki perasaan ingin selalu disayangi, dicintai dan mencintai. Anak yang broken home juga mereka akan mencari perhatian itu dari tempat yang mereka anggap disitu adalah tempat yang mereka harapkan, karena sejak kecil anak itu kurang mendapatkan kasih sayang. Anak yang kurang kasih sayang cenderung memiliki hati besar untuk orang lain dan terus berharap bisa mendapatkan perasaan yang sama untuk dirinya. Walaupun akhirnya mereka tidak mendapatkan kasih sayang itu dari orang yang ia harapkan, namun dia akan tetap berusaha menyayangi orang lain dengan sepenuh hati.

Jangan sampai kita mengabaikan buah hati kita walaupun kita bermasalah, sebaik mungkin kita menjaganya dan memberikan kasih sayang untuk mereka. Karena anak-anak yang kurang perhatian dan sering mendengar pertengkaran dan hal-hal buruk lainnya di dalam keluarganya biasanya akan tumbuh menjadi seorang yang sangat membenci ketegangan dan keributan. Tentu saja hal itu karena terasa seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Maka dari itu kita harus bisa dan berusaha keras untuk menghindarinya.

Jika masalah sekecil apapun mendadak muncul, kita jangan memperlihatkannya kepada anak-anak. Berusahalah untuk selalu baik dalam berkomunikasi dengan mereka, tentu kita tidak ingin bukan anak-anak tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan. Mereka tentu ingin memiliki masa depan yang lebih baik hingga pada akhirnya mereka bisa memiliki keluarga sendiri dan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dan bahagia dari apa yang mereka sudah dapatkan sejak masa anak-anak. Jadi bagi orang tua yang bermasalah dan sebelum memutuskan untuk berpisah harus lebih mempertimbangkan dampak baik dan buruknya bagi anak-anaknya. Jangan sampai buah hati menjadi korban atas keegoisan orang tua. Maka dari itu atasi segala permasalahan sebaik mungkin sebelum terlambat, atau sedini mungkin berikan hobi dan arahkan anak-anak sesuai dengan keinginan anak-anak sejak dini misal les tari, music, melukis, mengaji dan hal lainnya yang positif. Agar mereka terbiasa dengan kesibukan yang membuat mereka bahagia dengan hobinya sekaligus mengalihkan perhatian anak untuk bisa mandiri sejak dini.

Baca Juga:
Menggunakan Twitter untuk Melawan Hoaks dan Misinformasi dalam Pilpres

Menggunakan Twitter untuk Melawan Hoaks dan Misinformasi dalam Pilpres

Pendidikan      

25 Feb 2025 | 24 Agus FZ


Dalam era digital ini, media sosial seperti Twitter telah menjadi alat yang sangat berpengaruh untuk menginformasikan masyarakat, terutama menjelang pemilihan presiden (pilpres). Namun, ...

kristia budiyarto

Jejak Genital Kristia Budiyarto, Komisaris PT PELNI

Nasional      

12 Apr 2021 | 961 Agus FZ


Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto atau Kang Dede (yang dulunya dikenal sebagai buzzer Jokowi) menjadi sorotan publik setelah tindakannya membatalkan rencana kegiatan ...

Berikut Jam Tidur Ideal Berdasarkan Usia Seseorang

Berikut Jam Tidur Ideal Berdasarkan Usia Seseorang

Kesehatan      

28 Nov 2020 | 1041 Kak Min


Aghil - Kebutuhan jam tidur orang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah usia seseorang. Jam tidur bagi bayi dan balita biasanya lebih banyak ...

Sirkuit Mandalika Harus Bayar Lisensi Rp 537 Milyar Per Musim untuk Gelar F1

Sirkuit Mandalika Harus Bayar Lisensi Rp 537 Milyar Per Musim untuk Gelar F1

Nasional      

29 Maret 2022 | 786 Agus FZ


Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, harus membayar lisensi 40 juta Dollar AS atau Rp 537 Milyar per musim untuk menggelar balapan Formula 1 (F1). Sementara ini, sirkuit Mandalika belum bisa ...

Pesantren Al Masoem

Menjelajahi Dunia Seni dan Budaya di Ekstrakurikuler Favorit SMP Islam Al Masoem Bandung

Pendidikan      

19 Jun 2024 | 228 Agus FZ


SMP Islam Al Masoem di Bandung telah lama dikenal sebagai salah satu sekolah favorit di kota ini. Salah satu faktor utama yang membuatnya begitu diminati adalah beragamnya ekstrakurikuler ...

4 Makanan Sehat yang Bisa Memperlambat Penuaan Otak

4 Makanan Sehat yang Bisa Memperlambat Penuaan Otak

Kesehatan      

30 Okt 2022 | 684 Agus FZ


Wajar jika kesehatan dan kemampuan otak kita berubah dari waktu ke waktu seiring dengan bertambahnya usia. Selama tahun-tahun terakhir kehidupan, kita lebih mungkin mengalami ...