Singapura sedang menyusun cetak biru untuk mewujudkan rencana hidup berdampingan dengan Covid-19. Gagasan hidup normal bersama virus corona mengemuka, setelah virus penyebab Covid-19 itu diyakini tidak akan hilang dan akan menjadi endemik. Itu artinya, wabah Covid-19 dapat terus terjadi dari waktu ke waktu, dan masyarakat harus terbiasa dengan itu.
Cetak biru yang tengah disusun Satgas Covid-19 Singapura, akan memungkinkan masyarakat beraktivitas normal, tanpa harus menjalani karantina dan lockdown. Bagaimana cara Singapura mewujudkan itu?
Satgas Covid-19 Singapura yang terdiri dari berbagai kementerian di bawahnya menyebutkan, ada 4 faktor kunci agar Singapura dapat hidup berdampingan dengan Covid-19. Dilansir kompas, Keempat faktor itu adalah vaksinasi, testing, pengobatan, dan tanggung jawab sosial.
1. Vaksinasi Vaksinasi menjadi kunci untuk hidup bersama Covid-19, karena terbukti dapat menurunkan risiko infeksi sekaligus transmisi.
Vaksin juga telah terbukti ampuh mencegah timbulnya gejala serius pada pasien yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
2. Testing Testing dan pengawasan ketat masih akan dilakukan oleh Singapura, tetapi fokusnya akan berbeda dibanding sebelum era new normal.
Singapura juga berencana untuk tidak bergantung sepenuhnya pada tes polymerase chain reaction (PCR) yang tidak nyaman, serta membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil. Oleh karena itu, Singapura berencana menggulirkan penggunaan tes Covid-19 yang cepat serta mudah dilakukan, seperti swab antigen dan breathalyser, yang tidak memerlukan pengambilan sampel swab tetapi cukup dengan napas. Tidak hanya itu, ada pula testing pada air limbah, yang berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi tersembunyi di asrama, hostel, atau perumahan.
3. Pengobatan Singapura memiliki serangkaian perawatan maupun pengobatan yang efektif terhadap pasien Covid-19.
Hal tersebut membuat Singapura menjadi salah satu negara yang memiliki angka kematian terendah akibat Covid-19. Kemenkes Singapura dengan cermat melacak perkembangan pengobatan terhadap Covid-19, dan memastikan bahwa negara itu memiliki stok obat-obatan yang memadai. Di sisi lain, para peneliti medis Singapura juga secara aktif berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan metode pengobatan terbaru untuk Covid-19.
4. Tanggung jawab sosial Aspek sosial menjadi faktor utama keberhasilan Singapura untuk bisa hidup bersama dengan Covid-19. Mencegah penularan Covid-19 tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab sosial setiap anggota masyarakat Singapura. Kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kumpul-kumpul jika tidak enak badan, serta tetap di rumah saja ketika sakit, adalah sebagian contoh perilaku untuk saling menjaga kesehatan sesama anggota masyarakat.
Satgas Covid-19 Singapura mengatakan, dengan kombinasi antara empat faktor kunci tersebut, hidup berdampingan dengan Covid-19 yang nantinya menjadi endemik bukan mustahil. Selain itu, jika kasus penularan Covid-19 kembali terjadi, maka respons yang diberikan akan sangat berbeda dengan kondisi saat ini.
Berikut gambarannya:
Pertama, orang yang terinfeksi Covid-19 bisa dirawat jalan di rumah.
Hal tersebut mungkin dilakukan karena sebagian besar populasi telah menerima vaksin. Berkat vaksin, gejala yang ditimbulkan kemungkinan besar akan ringan. Selain itu, risiko penularan pada orang-orang di sekitar pasien juga akan lebih rendah. Dengan demikian, sistem kesehatan tidak akan kewalahan.
Kedua, testing dan pelacakan kontak masif setiap ada temuan kasus juga tidak akan diperlukan.
Masyarakat bisa menerima tes Covid-19 secara reguler dengan tes yang mudah dan cepat. Jika terdeteksi positif, bisa dikonfirmasi ulang dengan PCR, dan menjalani isolasi mandiri.
Ketiga, monitor kasus Covid-19 juga tidak akan diperlukan. Sebaliknya, otoritas kesehatan akan lebih fokus pada hilir, seperti jumlah orang sakit, orang dirawat di ICU, orang-orang yang membutuhkan oksigen, dan seterusnya.
Keempat, pemerintah bisa melonggarkan pembatasan sosial dan aktivitas pertemuan dalam skala besar, seperti Parade Hari Nasional atau Tahun Baru, dapat kembali dilakukan.
Kelima, warga Singapura dapat kembali bepergian, setidaknya ke negara-negara yang telah mampu mengendalikan pandemi Covid-19 menjadi endemik.
Sering Emosi Selama Puasa, Atasi Dengan 6 Cara Ini
20 Mei 2020 | 983 Kak Min
Puasa bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan dahaga saja. Puasa juga mengharuskan kita untuk mampu mengendalikan hawa nafsu atau amarah. Biasanya, emosi memuncak saat puasa terjadi ...
Mana yang Lebih Baik, Backlink Menuju Artikel Blog atau Homepage agar Website Ada di Posisi Teratas?
26 Jun 2024 | 85 Agus FZ
Dalam dunia optimisasi mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO), backlink atau tautan balik merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi peringkat sebuah website di hasil ...
Al Masoem Full Day School: Menggunakan Kurikulum Merdeka dengan Fasilitas Terbaik di Bandung
30 Mei 2024 | 247 Agus FZ
Al Masoem Full Day School, SD Al Masoem yang terletak di Bandung, memperkenalkan konsep pendidikan dengan menggunakan Kurikulum Merdeka dan menjadi salah satu sekolah unggulan yang ...
Tips Mudah Agar Mampu Menerapkan Pola Hidup Sehat
23 Mei 2020 | 2210 Kak Min
Menjalankan pola hidup sehat tentu baik untuk kesehatan tubuh kita. Namun, minat untuk melakukan pola hidup sehat ini sangat rendah. Entah karena kesibukan bekerja atau juga karena senang ...
Mengenal Lebih Dalam Jurusan Teknologi Pangan yang ada di Universitas Swasta di Bandung
23 Jul 2024 | 63 Kak Min
Jurusan Teknologi Pangan di Universitas Swasta di Bandung, khususnya di Universitas Ma'soem, menawarkan peluang yang menarik bagi para calon mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam ...
Hari Ini Aturan Ganjil Genap Berlaku di 4 Ruas Tol Ini
20 Des 2021 | 684 Agus FZ
Pemerintah akan menerapkan aturan ganji genap di empat ruas jalan tol. Aturan ganjil genap ini kabarnya bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2022, ...