Al Masoem

3 Fakta Unik Tentang Kata 'Terserah'

17 Mei 2020  |  1161x | Ditulis oleh : Kak Min
3 Fakta Unik Tentang Kata 'Terserah'

Baru-baru ini, ungkapan 'Indonesia Terserah' sempat menjadi trending di media-media sosial Indonesia. Hal tersebut dipicu akibat ketidakpastian pada penanganan virus COVID-19. Akhirnya, rasa frustasi para warganet Indonesia diungkapkan dengan istilah 'Terserah!'.

 

Jika ditelisik lebih dalam, ternyata ungkapan 'Terserah' itu memiliki makna yang cukup dalam. Saat seseorang mengucapkan 'terserah' bukan berarti mereka benar-benar pasrah dan ikhlas dengan apa yang akan terjadi. Hal tersebut tergantung konteks ungkapan ini diucapkan.

Kata-kata seperti 'terserah' ataupun 'ya sudah' seringkali mewakili sikap yang dinakaman pasif-agresif.

Makna pasif-agresif

Dilansir dari laman Healthline, perilaku pasif agresif ini mengekspresikan perasaan negatif dengan tingkah laku, bukan diwakili dengan ucapannya. Hal ini tergambar dengan perbedaan antara yang dikatakan dan dilakukan. Biasanya, antara ucapan dan perilaku akan berbanding terbalik.

Contohnya saja, saat seseorang tidak setuju dengan sebuah rencana yang terjadi pada komunitasnya. Seseorang yang memiliki sifat pasif-agresif tidak akan membantah hal tersebut, namun ia diam-diam tidak mendukung dan menjalankan rencana tersebut. Pokoknya, "Terserah!"

Kenapa mengatakan 'terserah'?

Dikutip dari Rachrecovery, seseorang dengan perilaku pasif-agresif meyakini bahwa keadaan akan menjadi lebih buruk apabila mereka menerima sikap tidak setuju. Karenanya, ia lebih memilih mengungkapkannya diam-diam lewat sikapnya, dibandingkan dengan kata-katanya.

Menarik diri dari diskusi dan percakapan lewat ungkapan 'terserah' atau 'ya sudah' adalah contohnya. Biasanya, dilanjutkan dengan obrolan di belakang diskusi tersebut.

Sikap pasif-agresif ini juga bisa jadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami kondisi tertentu, misalnya:

  • Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
  • Stres
  • Gangguan kegelisahan (anxiety)
  • Bipolar
  • Skizofrenia
  • Penyalahgunaan narkoba.

Solusi terbaik menanggapi kata 'terserah'

Mengenai hal ini, banyak orang mungkin tidak menyadari tentang sikap mereka yang termasuk pada pasif-agresif ini. Mereka bahkan merasa normal dengan hal itu. Bisa jadi, sikap tersebut mungkin menjadi hal yang terbaik untuk menghindari adanya pertikaian.

Nah solusi untuk mengatasi orang dengan sikap pasif-agresif ini dengan menyikapinya dengan bersifat asertif. Berikan contoh bagaimana cara mengungkapkan perasaan dengan lebih tegas dan lebih baik.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Berita Terkait
Baca Juga:
Pilih Pasangan Hidup Calon Istri Sesuai Tuntunan Agama Bukan Liat Luarnya Saja

Pilih Pasangan Hidup Calon Istri Sesuai Tuntunan Agama Bukan Liat Luarnya Saja

Religi      

10 Apr 2020 | 673 Agus FZ


Menikah adalah kewajiban bagi muslim laki-laki dan wanita, menikah juga menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi pemuda ataupun pemudi yang sudah mencapai usia remaja. Karakter dan ...

Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Nasional      

30 Jun 2021 | 491 Agus FZ


Singapura sedang menyusun cetak biru untuk mewujudkan rencana hidup berdampingan dengan Covid-19. Gagasan hidup normal bersama virus corona mengemuka, setelah virus penyebab Covid-19 itu ...

Jasa Renovasi Rumah dan Bangunan Berpengalaman Internasional

Jasa Renovasi Rumah dan Bangunan Berpengalaman Internasional

Tips      

9 Okt 2022 | 149 Agus FZ


Melakukan renovasi baik rumah, perkantoran, gudang, rumah sakit, resto, café atau bangunan lainnya, tentu saja kita harus melakukannya dengan penuh kehati-hatian. Kita harus ...

Manfaat Social Media Analytics dan Bigdata untuk Kemajuan Bisnis

Manfaat Social Media Analytics dan Bigdata untuk Kemajuan Bisnis

Nasional      

31 Des 2021 | 322 Agus FZ


Social media analytics merupakan suatu proses perjalanan data dari media sosial, data tersebut kemudian dianalisis sampai memunculkan insight dan sampai kemudian menghasilkan sebuah ...

Presiden Tiga Periode Lebih Banyak Mudaratnya

Presiden Tiga Periode Lebih Banyak Mudaratnya

Nasional      

14 Sep 2021 | 472 Agus FZ


Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai penambahan masa jabatan presiden Indonesia menjadi tiga periode lebih banyak mudarat atau kerugiannya ketimbang manfaatnya. Pihaknya pun ...

Peringatan BMKG, Waspada dan Harus Tetap Berhati-hati Cuaca Ekstrem

Peringatan BMKG, Waspada dan Harus Tetap Berhati-hati Cuaca Ekstrem

Nasional      

15 Apr 2021 | 470 Agus FZ


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan munculnya bibit siklon tropis 94W. Siklon tropis tersebut memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Hujan ...